Karena Saran LAN, Lampung Timur Belajar ke Banda Aceh
Banda Aceh – Delegasi dari Kabupaten Lampung Timur yang dipimpin Wakil Bupati H Zaiful Bokhari melakukan bencmarking ke Banda Aceh. Rombongan diterima Wakil Walikota H Zainal Arifin didampingi Asisten Administrasi Umum M Nurdin S Sos bersama Kabag Organisasi Faisal S STP, Kabag Adm Pembangunan Maulidar SE MP, Selasa (10/5/2016) di ruang rapat Walikota Banda Aceh.
Zaiful Bhokari yang belum genap 100 hari memimpin Lampung Timur bersama Bupati Hj Chusnunina Chalim mengungkapkan bahwa dalam rangka efektifitas dan membangun budaya kerja di Lampung Timur pihaknya memilih belajar ke Banda Aceh yang dinilai telah berhasil menata pemerintahan dalam berbagai bidang.
“Sebenarnya kami ke Banda Aceh disarankan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN),” ungkap Zaiful.
Kata Zaiful, LAN menilai Banda Aceh sudah lebih maju dari daerah lain di Indonesia, terutama dibidang IT-nya. Selain itu, Zaiful juga mengaku akan belajar banyak hal dari Banda Aceh, terkait dengan Regulasi, Implementasi, e-Kinerja dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Apa yang kami dapat disini, akan kami terapkan di Lampung Timur. Saya harap SKPD-SKPD di sini tidak bosan-bosannya menjawab pertanyaan dari kami,” pinta Zaiful yang juga memboyong sejumlah Kepala SKPD ke Banda Aceh.
Wakil Walikota Banda Aceh, Zainal Arifin menyambut baik kedatangan tamu dari Provinsi Lampung tersebut. Namun Keuchik Zainal, sapaan akrab Wakil Walikota mengatakan Lampung Timur juga memiliki banyak keberhasilan dibidang-bidang lainnya.
“Masing-masing daerah pasti memiliki keberhasilan. Mungkin kami juga bisa dishare keberhasilan dari Lampung Timur,” kata Keuchik Zainal.
Dalam kesempatan itu, Keuchik Zainal juga mengundang delegasi dari Lampung untuk hadir pada kegiatan Festival Kopi Internasional dan Kuliner Aceh yang diselenggarakan dalam rangka Rakernas JKPI di Blang Padang.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum berkesempatan mempresentasikan aplikasi e-kinerja yang akan di adobsi oleh Lampung Timur. Kata Nurdin, aplikasi e-Kinerja diciptakan untuk mengukur kinerja PNS di Banda Aceh. Aplikasi yang mulai diterapkan tahun 2012 ini sudah diadobsi oelh sejumlah Pemerintah Daerah dan Lembaga di Indonesia, seperti Kemendagri, Banyuwangi, Pangkal Pinang, BPKS Sabang, Pemko Langsa dan Kabupaten Aceh Tamiang.
“Dengan aplikasi ini tidak ada lagi istilah pinter goblok pendapatan sama, karena kinerja PNS setiap harinya terekam jelas dan dinilai langsung oleh atasan,” ungkap Nurdin.
Katanya lagi, aplikasi ini juga dijadikan alat ukur untuk pembayaran Tunjangan Prestasi Kerja (TPK) PNS di Banda Aceh.
“PNS yang memiliki beban kerja lebih banyak maka akan mendapatkan penghasilan lebih banyak,” pungkasnya. (mkk)