PWI Aceh Kirim 19 Delegasi ke HPN 2015 Batam

Banda Aceh – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh akan mengirimkan 19 delegasi ke acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2015 di Batam, Kepulauan Riau, pada 9 Februari mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Panitia HPN Aceh, Nasir Nurdin, dalam pertemuan dengan Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE di Ruang Rapat Wali Kota, Lantai III, Balai Kota, Selasa (27/1/2015).

Selain mengikuti peringatan HPN tingkat nasional di Batam, PWI Aceh juga akan menggelar peringatan HPN skala provinsi yang akan dipusatkan di Kota Subulussalam.

“Rencananya kami juga akan meresmikan pembangunan tugu pers di Subulussalam, namun jadwalnya masih tentatif, awal Maret atau April,” katanya.PWI Aceh dalam hal ini panitia HPN 2015, mengharapkan dukungan dari Pemerintah Kota Banda Aceh untuk dua kegiatan dimaksud.

“Perwakilan Aceh akan bertolak ke Batam pada 4 Februari. Rangkaian acara akan dimulai tanggal 5 hingga 9 Februari sebagai acara puncak yang ikut dihadiri oleh Presiden Jokowi. Mungkin jika Bu Illiza berkesempatan, dapat ikut juga ke Batam.”

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Illiza menyampaikan dukungannya kepada PWI Aceh. “Insyaallah setelah diskusi internal nanti, akan kami sampaikan apa-apa yang bisa kami dukung demi kelancaran peringatan HPN 2015. Selama ini pers sangat men-support kinerja Pemko Banda Aceh,” katanya.

Illiza juga meminta dukungan media jika ada gangguan terhadap agama Islam. “Kita perlu mem-pressure secara hukum, termasuk pressure dari Pemerintah Aceh untuk menjaga agama Allah.”

Ketika pihaknya mendeklarasikan visi Banda Aceh menjadi model Kota Madani, sambung Illiza, ujian target tentu akan lebih tinggi. “Gempuran-gempuran akan terus datang. Saya berharap PWI melakukan konsolidasi lintas media agar ini benar-benar mendapat perhatian kita semua,” katanya lagi.

T Maimun dari PWI Aceh menambahkan, pada setiap momen HPN, selalu dibicarakan problem-problem terkait dunia pers. “Ketidaknyamanan yang sering terjadi di dalam masyarakat adalah terkait ulah oknum yang mengaku-ngaku wartawan. Untuk itu Dewan Pers mengadakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).”

Pada 2016, lanjutnya, narasumber berhak untuk tidak melayani wartawan yang belum lulus UKW. “Nanti juga akan ada aplikasi online di website PWI untuk mengecek seorang wartawan itu berkompeten atau tidak,” katanya.

“Pada hari pers nanti itu akan kita bicarakan, dan kami mengajak juga pihak eksekutif agar bisa ikut sama-sama memberikan solusi yang terbaik,” tutupnya.

Dalam audiensi tersebut, turut hadir Sekdako Banda Aceh Ir Bahagia Dipl SE, para Asisten, Kabag, dan sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemko Banda Aceh. Sementara dari pengurus PWI Aceh, turut hadir M Zairin, Imran Joni dan Azhari. (Jun)


SHARE: