Mengembalikan Identitas Aceh
Banda Aceh – Selasa (27/1/2015), berlangsung rapat koordinasi sekaligus silaturrahmi antara Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Banda Aceh dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banda Aceh.
Kadisbudpar Kota Banda Aceh, Fadhil SSos MM dalam forum tersebut menyampaikan sejumlah informasi berkaitan dengan kegiatan event budaya dan wisata 2015 kepada pihak MAA.
“Dengan sejumlah event yang kita selenggarakan, kami mengundang partisipasi dari MAA, dan kita sangat terbuka terhadap saran dan masukan,” kata Fadhil yang didampingi Kabid Promosi Pemasaran Hasnanda Putra.
Dalam forum rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua MAA Tgk H Ramli Dahlan ini, sejumlah diskusi berkembang dengan semangat meningkatkan hubungan sinergis dan sinkronisasi kegiatan berbasis budaya di Banda Aceh.
“Dulu kita ingat sekali ketika pertama sekali dinas pariwisata hadir, Gubernur Aceh Ibrahim Hasan mengatakan pariwisata kita buka karena kita ingin meningkatkan ekonomi masyarakat. Jadi kalau ekonomi rakyat tidak jalan, tidak perlu ada adat dan pariwisata,” kata Tgk Ramli.
Sementara Ketua MAA Kota Banda Aceh Sanusi Husen memberikan apresiasi atas kehadiran Kadisbudpar Kota Banda Aceh ke Sekretariat MAA dan berharap kedua lembaga dapat saling menyamakan persepsi.
“Kita harus bersama-sama meningkatkan harkat dan martabat Kota Banda Aceh dengan promosi kegiatan-kegiatan seni budaya,” kata Sanusi yang ikut didampingi oleh Kepala Sekretariat MAA Rahmat Saiful Bahri.
Lebih lanjut Sanusi Husen mengusulkan Disbudpar dapat menyelenggarakan Festival Seudati dan menjadikannya sebagai pilar seni terdepan di Kota Banda Aceh.
Anggota MAA lainnya Hj Idawani menyarankan branding Banda Aceh harus jelas kedepan. “Karena identitas kita sudah mulai hilang, maka branding Banda Aceh sebagai kota madani dan wisata Islami harus jelas dan benar-benar menunjukkan jati diri spirit Aceh yang nyata,” kata Idawani.
Menyambut banyak saran dan masukan yang disampaikan, Kadisbudpar Fadhil mengatakan akan segera menindaklajutinya dalam setiap pelaksanaan kegiatannya mulai tahun ini. Sebagai tindak lanjut forum ini, ia mengundang seluruh anggota MAA untuk berkunjung ke kantornya.
“Kami mengundang seluruh anggota MAA untuk berhadir ke tempat kami, karena banyak hal yang harus kita tindaklajuti bersama-sama dalam upaya kita membangun pariwisata berbasis budaya dan religi, agar semangat mengembalikan identitas keacehan di Kota Banda Aceh menjadi langkah bersama,” kata Fadhil.
Turut hadir dalam pertemuan itu seluruh anggota MAA, pegawai sekretariat MAA Kota Banda Aceh, Kasi Pelestarian Adat Disbudpar Banda Aceh Safriadi dan Kasi Pemasaran Hasrul Sani. (hp)