Aminullah Perkenalkan Kesenian Aceh dan Ajari Warga Malang Bahasa Aceh

Malang – Walikota Banda Aceh H Aminullah Usman SE Ak MM memperkenalkan kesenian Aceh di Kota Malang. Didepan pengunjung yang memadati lokasi pentas seni budaya nusantara Apeksi XII, Kamis (20/7/2017) malam, Aminullah menjelaskan makna dari sejumlah tarian Aceh sesaat sebelum para penari dari Kota Banda Aceh tampil.

Aminullah menjelaskan makna dan arti tari Saman yang ditampilkan anak-anak sanggar Cit Ka Geunta. Kata Aminullah, tari Saman bukan hanya sekedar tarian yang menampilkan keserasian gerak dan kelincahan tangan para penarinya saja, tapi merupakan media dalam menyampaikan dakwah oleh orang Aceh.

Lanjut Amin, Tari Saman saat ini sudah terdfaftar di UNESCO dan sering tampil di manca negara.

Selain Saman, para penari dari Banda Aceh juga menampilkan tarian Seudati dan Likok Pulo. Walikota yang juga mantan Dirut Bank Aceh ini kembali menjelaskan kepada pengunjung makna dari kedua tarian tersebut.

Para pengunjungpun tak henti-hentinya memberikan aplaus untuk ketiga tarian yang ditampilkan di panggung utama.

Menariknya, Walikota ikut mengajarkan beberapa kata dari bahasa Aceh kepada ribuan pengunjung. Layaknya seorang guru bahasa, Aminullah berdiri di depan dan mengeja beberapa kata dalam bahasa Aceh yang kemudian diikuti oleh para pengunjung yang mayoritas warga Malang.

“Peu haba? (Apa kabar),” tanya Aminullah dan warga malang serentak menjawab haba get (kabar baik) karena sebelumnya sudah di ajarkan oleh Aminullah yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh ini. Sebaliknya warga Malang juga mengajarkan beberapa kata dalam bahasa Malang ke Aminullah dan rombongan.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota juga menyampaikan bahwa Banda Aceh memiliki motto ‘Geutanyo Bandum Meusyedara’ yang artinya semua kita bersaudara. Kepada warga Malang Amin menjelaskan motto itu  tidak memandang suku, warna kulit dan agama karena sebagai anak bangsa harus bersaudara. (mkk)


SHARE: