Pameran JKPI Dibuka Walikota, Ribuan Warga Sesaki Blang Padang
Banda Aceh – Ribuan warga Banda Aceh menyesaki lokasi pameran Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dan pentas seni di Blang Padang Banda Aceh, Sabtu malam (7/5/2016). Pembukaan pameran JKPI ditandai dengan pemukulan Rapai oleh Walikota Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE bersama Direktur Eksekutif JKPI Nanang Asfarinal, Wakil Walikota Drs Zainal Arifin, Sekdakota Banda Aceh Ir Bahagia DiplSE dan Kadisbudpar Aceh Reza Fahlevi.
Pantauan dilapangan, beberapa jam sebelum seremonial pembukaan dilangsungkan, ribuan warga sudah mulai berdatangan di lokasi. Warga yang mayoritas membawa anggota keluarga antusias memasuki stand-stand pameran di lokasi yang bersebelahan dengan panggung utama. 57 stand pameran yang diisi oleh Kabupaten/Kota anggota JKPI, Stand Kementerian, Stand BUMN dan pihak swasta memamerkan produk-produk-produk warisan budaya Indonesia, produk jasa unggulan, kerajinan dan wisata nusantara serta pameran investasi.
Pembukaan pameran JKPI berlangsung meriah dengan penampilan para seniman Aceh. Ada penampilan Rapai Geleng dan tari Ranup Lampuan, tari tradisional Aceh yang ditampilkan sebagai ungkapan tuan rumah menyambut para tamu dari seluruh Indonesia yang hadir di JKPI. Selain itu ada juga penampilan Muda Balia, trobador ternama Aceh asal Bakongan yang tampil di panggung utama membawakan hikayatnya. Tampil juga grup hip-hop Sindigai yang menyanyikan lagu dengan lirik Aceh serta Band lokal, Amuba yang membawakan lagu ciptaan mereka, ‘I Love Aceh’.
Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’adudin Djamal SE saat memberikan sambutannya menyampaikan Pemerintah dan warga Kota Banda Aceh serta seluruh rakyat Aceh merasa terharu atas kepercayaan menggelar agenda Nasional JKPI tahun ini di Banda Aceh.
“Kita tahu, Rakernas JKPI Ke-V ini adalah Kado terindah untuk Ulang Tahun Kota Banda Aceh yang ke 811 pada tahun 2016 ini,” ujar Illiza.
Selain itu, lanjutnya, Rakernas dan sejumlah agenda JKPI di Banda Aceh yang mengusung Tema “Kuta Radja; Menuju Kota Warisan Dunia” juga dimaksudkan sebagai upaya percepatan mendorong Kota Banda Aceh untuk dapat diakui oleh UNESCO sebagai Kota pusaka warisan dunia.
Kata Illiza, dengan mulai ditetapkannya Banda Aceh oleh UNESCO sebagai Kota Pusaka Warisan Dunia, semua pihak akan terus bekerja bahu membahu dan saling melengkapi agar cita-cita mengharumkan nama bangsa Indonesia di level dunia bisa terwujud.
Illiza menyampaikan, tahun lalu, tepatnya pada tangga 31 Maret 2015, Banda Aceh telah dikukuhkan sebagai Destinasi Wisata Islami Dunia (World Islamic Tourism) oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
“Sebagai kota destinasi wisata Islami di dunia, Banda Aceh menyatakan telah sangat bersiap untuk menyambut kunjungan wisatawan,” tegasnya.
Dengan status tersebut, tambah Illiza, tingkat kunjungan wisata ke Banda Aceh akan lebih banyak dan berdampak baik bagi peningkatan kualitas religius wisatawan sembari mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Banda Aceh.
Banda Aceh World Tourism juga dimaksudkan untuk menduniakan sembari menunjukkan bahwa pariwisata Banda Aceh dan Syariat Islam bisa berjalan beriringan dan saling mendukung serta menguntungkan.
“Sejak dikukuhkan sampai dengan hari ini, Banda Aceh sebagai destinasi Wisata Islami telah menujukkan hasil yang menggembirakan. Angka kunjungan wisatawan ke Banda Aceh meningkat. Pada 2015, tercatat Wisman yang bertandang ke Banda Aceh 13.437 kunjungan dan ini meningkat dari target sebesar 5.234 kunjungan. Sedangkan kunjungan Wisatawan domestik mencapai angka 253.913 kunjungan dan ini melebihi dari target yang ditetapkan yakni 193.835,” ungkap Illiza.
Dalam kesempatan ini, Illiza juga mengungkapkan tujuan didirikannya organisasi JKPI, antara lain untuk bersama-sama melestarikan pusaka alam dan pusaka budaya sebagai modal dasar membangun masa depan, mengembangkan kerja sama di antara kota-kota yang memiliki pusaka alam dan pusaka budaya yang bernilai penting, mengembangkan kerja sama untuk melestarikan pusaka dengan pemangku kepentingan, mendorong peran aktif masyarakat dalam melestarikan pusaka dan pengembangannya yang positif dalam kehidupan bermasyarakat, menginventarisasi kekayaan warisan pusaka dari anggota JKPI, mengembangkan pemahaman keberagaman dan budaya untuk memperkuat NKRI dan sebagai wadah promosi pusaka yang ada bagi anggota JKPI.
Terkait dengan penyelenggaran pameran dan pentas seni, Illiza berharap even ini akan menjadi ajang silaturrahim dan media pembelajaran serta momentum pertukaran pengalaman dari dan untuk masing masing anggota JKPI.
“Semoga, kita akan dapat memetik hasil dan manfaat positif dalam rangka melestarikan nilai-nilai pusaka yang agung dan dimiliki masing-masing daerah.
Seterusnya, pagelaran pameran dan pentas seni ini juga mampu memperkuat khasanah keberagaman kebudayaan bernilai tinggi yang kita miliki dan banggakan sebagai anugerah terindah dari Allah SWT,” harap Illiza. (mkk)