Banda Aceh-Turki Jajaki Kerja Sama Sister City

Banda Aceh – Kota Banda Aceh dan Turki menjajaki kerja sama sister city. Hal ini terungkap dari pertemuan Walikota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin SE dengan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Zekeriya Akcam, Sabtu (14/11/2015) di Ball Room Hotel Hermes, Banda Aceh.

Illiza memanfaatkan kesempatan bertemu dengan Duta Besar Turki tersebut, sesaat sebelum menyambut kedatangan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Ny Mufidah Jusuf Kalla di Hotel Hermes, Banda Aceh.

Dalam pertemuan singkat tersebut, Illiza dan Zekeriya berbicara tentang kemungkinan kerjasama Banda Aceh dan Turki di berbagai bidang.

“Kita akan mulai dari sesuatu yang mudah dulu, yang bisa langsung di implementasikan hingga kepada kerjasama yang menyeluruh,” ujar Illiza kepada media usai pertemuan tersebut.

Ditanya kerjasama di bidang apa saja, Illiza menjelaskan pembicaraan dirinya dengan Dubes Turki lebih mengarah kepada kerjasama di bidang air bersih, smart city, green city dan tentang bagaimana membangun penguatan hubungan emosional antar Turki dan Banda Aceh.

Illiza berharap, dengan kepemimpinan Erdogan yang dikenal sangat peduli, perhatian terhadap kaum Muslimin di dunia. Dan juga dengan  hubungan syariat yang dimiliki Turki dan Banda Aceh akan memudahkan langkah membangun kerjasama.

Kata Illiza, sebenarnya Turki dan Banda Aceh selama ini juga telah terlibat dalam sebuah program, dimana saat rehabilitasi dan rekontruksi Banda Aceh pasca gempa dan tsunami 2004 lalu, Banda Aceh menerima dukungan dan bantuan yang luar biasa dari Turki dan masyarakatnya.

Beberapa waktu lalu, lanjut Illiza, pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan Kota Istanbul. “Untuk membicarakan kerja sama secara serius, Turki telah mengundang pihak Pemko Banda Aceh berkunjung kesana,” tambah Illiza.

Kata Illiza, Banda Aceh bersama dengan komunitas perkotaan dunia (UCLG-ASPAC) telah menyatakan komitmen untuk membangun suatu kota yang berkelanjutan.

“Saya berharap hubungan baik dan kerjasama yang lebih dekat dengan Turki dapat kembali membantu Banda Aceh berkembang dan tumbuh menjadi kota yang berkelanjutan,” tambah Illiza.

Sementara itu, Zekeriya Akcam mengaku sangat senang bisa datang ke Aceh karena dalam sejarahnya Turki memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Aceh. “Hubungan antara Turki dan Aceh sudah berlangsung sejak 400 tahun yang lalu sekira abad ke-16.” Ujar Zekeriya.

“Karenanya, kerja sama antara Banda Aceh dan Turki tentu dapat lebih mudah diwujudkan,” kata Zekeriya seraya mengungkapkan jika saat ini ia juga tengah mengumpulkan dokumentasi sejarah Aceh-Turki yang tersebar di berbagai belahan negara.

Ia juga memandang perlu diadakan pertemuan lanjutan untuk membahas potensi kerja sama anatara Banda Aceh dan Turki. Ia pun meminta Pemko Banda Aceh untuk menyusun suatu proposal yang memuat lebih konkrit bidang-bidang yang berpotensi untuk dikerjasamakan. “Sehingga kami juga dapat menyiapkan formula atau lembaga yang tepat untuk membantu Banda Aceh nantinya,” pungkas Zekeriya.

Turut hadir mendampingi Illiza pada pertemuan yang berlangsung sekira satu jam itu antara lain Sekdako Banda Aceh Ir Bahagia Dipl SE, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Ir T Iwan Kesuma, Kadinkes dr Media Yulizar MPh, Kepala BKPP Dra Emila Sovayana, Kepala DK3 Jalaluddin ST MT, Kepala DSI Mairul Hazami SE MSi dan Dirut PDAM T Novizal Aiyub. (Mkk/Jun)

 


SHARE: