Sudah Saatnya Banda Aceh Miliki Sarana Olahraga Khusus untuk Muslimah
Banda Aceh – Animo masyarakat Banda Aceh dalam berolahraga sangat tinggi, tak terkecuali kaum perempuan. Kondisi ini menjadi perhatian Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Saaduddin Djamal SE. Namun menurut Illiza, kaum perempuan merasa risih melakukan aktifitas olahraga bersamaan dengan kaum pria dalam satu gedung atau sarana olahraga.
“Banyak kaum perempuan curhat merasa risih berolahraga dalam satu gedung atau satu wahana dengan para pria. Saya pikir kita butuh sarana olahraga muslimah yang khusus untuk kaum perempuan,” ujar Illiza saat, Jumat (27/11/2015) saat meresmikan Zean Sport Center di Jalan Unida, Gampong Bitay, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.
Zean Sport Center yang diresmikan Illiza merupakan sebuah sarana olahraga milik swasta yang menyediakan lapangan Futsal matras, Futsal sintetis dan lapangan Badminton yang refresentatif dengan standar Internasional. Illizapun memberi apresiasi kepada pemilik sarana olahraga ini karena dinilai telah memberi space alternatife untuk warga kota dalam berolahraga, disamping sarana yang dibangun Pemerintah. Namun, politisi PPP ini juga mendorong ada pihak-pihak lain juga berinisiatif membangun sarana olahraga lainnya, terutama sarana olahraga yang khusus untuk muslimah (kaum perempuan).
“Tadi saya bicang-bincang dengan Pak Muhammad Din (Pemimpin Perusahaan PT Aceh Media Grafika) sudah saatnya kita bangun sebuah sport center atau sarana olahraga khusus untuk wanita agar memberi kenyamanan bagi kaum hawa berolahraga,” ungkap Illiza.
Karena menurut Illiza, perempuan juga butuh olahraga agar menyehatkan jiwa dan raga .
“Islam tidak melarang umatnya berolahraga, karena olahraga perlu untuk kebugaran. Kita harus sehat agar selalu bisa beribadah kepada Allah. Hanya saja bagaimana kita bisa membuat olahraga tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Illiza mengatakan Aceh dengan syariat Islamnya harus memiliki standar tersendiri dalam mengatur bagaimana wanita melaksanakan aktifitas olahraga di ruang tertutup tanpa bercampur-baur dengan para pria.
“kita harus miliki standar tersendiri dimana orang luar juga harus mengerti dan dapat menyesuaikan diri ketika bertanding di Banda Aceh,” ungkap Illiza. (Mkk)