Syariat Islam Bukan Penghalang Hubungan Aceh Dengan Dunia
Banda Aceh – Aceh yang menjalankan Syariat Islam bukan sebuah penghalang hubungannya dengan dunia, terutama dengan negara-negara yang mayoritas rakyatnya non muslim. Hal ini ditegaskan sampaikan Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE saat menjamu makan malam peserta Tourism Indonesia Mart dan Expo 2014 di halaman Balai Kota Banda Aceh, Jumat (24/10).
Dihadapan ratusan Para buyers, sellers, travel writers yang tercatat sebagai peserta Tourism Indonesia Mart & Expo 2014 dari puluhan negara didunia, Illiza menjelaskan kearifan lokal menjadi modal bagi Pemerintah dan warga Kota dalam membangun Banda Aceh sebagai Model Kota Madani dalam bingkai Syariat Islam.
Kata Illiza, Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin karena Islam merupakan rahmat bagi sekalian alam, dimana dalam Islam diatur tata hubungan dalam berbagai aspek, bukan hanya antar muslim dengan muslim, tapi juga dengan non muslim.
“Dengan identitas ini, kami akan terus membangun hubungan konstruktif dengan berbagai pihak. Kami bangga dengan kekhususan kami, sebagaimana negara lain juga bangga dengan identitasnya. Seperti Amerika bangga dengan slogannya We keep America on Top of the Word dan Jerman dengan deutschland uber alles nya” ungkap Illiza.
Lanjut Illiza, sebagai tuan rumah TIME 2014, Aceh dan khususnya Banda Aceh juga terbuka bagi setiap pelaku usaha wisata dan industri pendukungnya, untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa wisata ke manca negara.
“Event ini juga kami harapkan bisa menjadi momen bagi bapak-ibu semua untuk melihat potensi kami di sini yang kita bangun kerja sama dalam konsep business to business secara maksimal” pintanya.
Turut hadir dalam acara ini, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Tazbir, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi M Si, Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Dandim 0101/BS, Letkol Inf Agus Budi Setio Raharjo, Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Zulkifli, dan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh, T Hendra Budiansyah serta para Kepala SKPD jajaran Pemko Banda Aceh.
Setelah mencicipi makanan khas Aceh, para tamu dari berbagai negara ini juga dihibur dengan penampilan grup tari dari Banda Aceh. Penampilan tari saman dari dari Sanggar Cit Ka Geunta berkali-kali mendapat standing ovation dari para tamu. (Mkk)