Illiza Terima Kunjungan Kehormatan Konjen Republik Rakyat Tiongkok

*Satukan Komitmen untuk Membangun Kembali Kerja Sama Aceh-Tiongkok*

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menerima kunjungan kehormatan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan, Huang He, di pendopo, Selasa, 11 November 2025.

Huang He datang bersama Xu Chunjuan wakil konjen, Yu Lei sekretaris konjen, dan Liu Wenyi konsul attache. Sementara Illiza didampingi Asisten Pemerintahan Keistimewaan dan Kesra Bachtiar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Faisal, serta beberapa kepala dinas terkait.

Membuka pembicaraan, Huang He mengatakan baru pertama kali ke Aceh setelah mengemban jabatan konjen sekira dua bulan lalu. “Saya ingin mengenal pejabat di wilayah kerja kami, 10 provinsi di Sumatra, termasuk Aceh.”

Sebelum ke pendopo, ia dan rombongan telah mengunjungi dua universitas, yakni UIN Ar-Raniry dan ISBI Aceh. Ia pun mendapati minat belajar yang tinggi terhadap budaya dan bahasa Mandarin di kedua kampus tersebut.

Oleh sebab itu, pihaknya berencana mendirikan satu “Sudut Tiongkok” di UIN Ar-Raniry dan pertukaran tenaga pengajar dengan ISBI Aceh. “Kami ingin memperat kerja sama dengan Aceh dalam bidang pendidikan,” ujarnya.

Di samping itu, Huang He juga mengatakan ingin memperkuat hubungan resmi antara unsur pemerintah kedua negara. “Selain pendidikan, kami ingin membangun kerja sama di bidang politik, ekonomi, dan lain-lain.”

Sebelumnya juga, pihaknya sudah bertemu dengan Pemerintah Aceh untuk membahas rencana pelatihan SDM di bidang otomotif, khususnya mobil listrik. “Dengan Banda Aceh juga kami harapkan input apa yang dapat kita kerja samakan ke depan,” ujarnya seraya berbagi pengalaman pembangunan sejumlah kota di Tiongkok.

Illiza sendiri menyampaikan kegembiraannya dapat menerima kunjungan kehormatan Konjen Republik Rakyat Tiongkok, mengingat hubungan sejarah yang sudah terjalin begitu lama antara Tiongkok dan Aceh.

Menurutnya, keseharian warga Banda Aceh saat ini pun masih akrab dengan nuansa Tiongkok, mulai dari seni budaya hingga arsitekturnya. “Banda Aceh punya daerah pecinan di Peunayong, bahkan tadi Pak Konjen bilang, pelaminan dan pakaian adat kita serupa dengan mereka.”

Mengingat hubungan yang sangat erat dari dulu sampai dengan sekarang, Illiza pun berkomitmen untuk dapat membangun kerja sama kembali dengan Tiongkok. “Cina luar biasa dari sisi pembangunan kini, produk-produknya dipakai oleh seluruh dunia,” ujarnya.

Adapun peluang kerja sama yang ditawarkan Illiza dalam bidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan, umkm, pengembangan sistem pemerintahan, hingga infrastruktur. “Salah satunya kita akan merevitalisai pasar di kawasan Peunayong menjadi pasar tematik. Ini akan menjadi ikon baru di Banda Aceh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kota.”

Dukungan juga diharapkan Illiza untuk Banda Aceh Academy (BAA) sebagai wadah peningkatan sdm masyarakat, terutama pemuda dan dunia umkm. “Kami berharap dukungan pelatihan dari pemerintah Tiongkok,” ujarnya seraya mengusulkan pendirian pusat kebudayaan dan kerja sama sister city dengan salah satu kota di Tiongkok. (*)


SHARE: