Buka Sosialisasi Kota Hijau, Walikota janjikan Akses Jalan Untuk Pengguna Sepeda

Acara ini di buka Walikota Banda Aceh Ir. Mawadry Nurdin M. Eng, Sc di Taman Putroe Phang, Banda Aceh, Selasa (27/11).
Dalam sambutannya, Mawardy Nurdin mengatakan sebuah kota hijau adalah metafora dari kota yang berkelanjutan yang meliputi Delapan atribut, yakni perencanaan dan perancangan kota yang ramah lingkungan, memiliki ketersediaan ruang terbuka hijau, konsumsi energi yang efisien, pengelolaan air yang efektif, pengelolaan limbah dengan prinsip 3R, bangunan hemat energi atau bangunan hijau, penerapan sistem transportasi yang berkelanjutan, dan peningkatan peran masyarakat sebagai komunitas hijau. dimana kota yang bisa memberikan kenyamanan kepada masyarakatnya.
Dikatakannya lagi, saat ini kota Banda Aceh adalah salah-satu dari 60 kota di Indonesia yang diproyeksikan oleh Kementrian PU dalam Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH). Program ini merupakan reward yang diberikan Kementerian PU karena Pemko Banda Aceh merupakan pemerintah daerah yang tercepat merampungkan regulasi tentang RTRW (Qanun nomor 4 tahun 2009 Pemko Banda Aceh).
Menyinggung persolaan polusi yang diakibatkan transportasi, pada kesempatan tersebut, Walikota berjanji akan membuka akses jalan bagi pengendera sepeda pada jalan-jalan protokol di Banda Aceh sebagi upaya untuk memberi kenyamanan bagi pengguna sepeda dan meminimalisir polusi akibat pemakaian kenderaan bermotor. “Jalan ini kita rencanakan lebarnya 3 Meter, Tahun 2013 akan kita mulai di ruas jalan Tgk Imum Lueng Bata, target kita pada 2015 seluruh jalan protokol akan ada akses untuk pengguna sepeda yang akhir-akhir ini kita lihat semakin banyak lahir komunitasnya) jelasnya.
Senada dengan Mawardy, Dandim juga mengatakan hal yang sama. Selaku pimpinan tertinggi di jajaran Kodim 0101/BS, dia dan jajarannya siap mendukung program pengembangan Kota Hijau Pemko Banda Aceh. “Saya selalu memerintahkan jajaran saya agar merawat pohon yang sudah ditanam sampai tumbuh, karena kalau tidak di rawat bisa saja tidak hidup setelah di tanam, kan rugi” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Banda Aceh Ir. Zahruddin M. Si selaku ketua panitia sosialisasi dalam laporannya mengatakan tujuan dilaksanakan acara ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya Ruang Terbuka Hijau (RTH), mendorong partisipasi masyarakat dalam memetakan lokasi-lokasi hijau kota yang di integrasikan dengan ruang terbuka baru, menyusun roadmap RTH 30 % sesuai dengan RTRW Kota Banda Aceh dan mengharapkan dukungan masyarakat dalam pemeliharaan RTH dan penyediaan lahan untuk pengembangan RTH baru.
Peserta sosialisasi ini berjumlah 400 orang dari berbagai unsur, diantaranya para pelajar, forum komunitas hijau kota Banda Aceh, komunitas ontel, utusan masyarakat Gampong, para Keuchik, para Camat, Kepala SKPD jajaran Pemko, Akademisi dan elemen masyarakat lainnya.
Turut hadir pada acara ini Pimpinan Cabang BNI Banda Aceh Muhammad Irjan Nasruddin selaku sponsor utama, Dandim 0101/BS Letkol Inf Triadi Muwanto, pejabat Polresta, Kajari Banda Aceh, Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh, Ketua DPRK Yudi Kurnia, SE, Sekdakota T. Saifuddin TA, M. Si dan jajaran MPU Kota Banda Aceh.
Pada akhir acara, Walikota, Ketua DPRK Yudi Kurnia, SE, Dandim Letkol Inf Triadi Murwanto, Pimpinan BNI berkesempatan menanam pohon Mahoni di pekarangan Taman Putroe Phang. Pohon Mahoni ini ditanam secara simbolis oleh Walikota ini merupakan bantuan dari para rekanan Pemko Banda Aceh, Yakni PT Tuah Sejati dan PT Mita Rezeki yang menyumbang 2500 bibit pohon.

(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / MKK)


SHARE: