Illiza Tinjau Renovasi Sarana Pedestrian Krueng Daroy
*Ajak Warga Bersama-sama Menjaga Fasilitas Umum*
Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal meninjau renovasi sarana pedestrian Krueng Daroy yang terletak di perbatasan tiga desa, yakni Lamlagang, Neusu Aceh, dan Setui, Jumat, 5 September 2025.
Pantauan di lokasi, fasilitas bagi pejalan kaki yang dibangun pemerintah pusat melalui program Kotaku (kota tanpa kumuh) pada akhir 2018 itu, sudah banyak mengalami kerusakan. Bukan hanya dimakan usia atau faktor alam, tapi juga akibat aksi vandalisme.
Selain lalur pedestrian, kerusakan nyata tampak pada pagar besi pengaman di kedua sisi sungai. Ornamennya juga banyak yang raib dijarah oknum tak bertanggung jawab. Belum lagi lantai jembatan penghubung antar desa, banyak yang bolong sehingga membahayakan pejalan kaki.
Melihat kondisi miris itu, Wali Kota Illiza berinisiatif untuk segera merenovasi salah satu proyek nasional yang dulunya menelan biaya puluhan miliar tersebut. “Insyaallah dengan dukungan dana otsus, renovasi area pedestrian Krueng Daroy ini kita targetkan rampung akhir Oktober.”
Illiza pun mengajak warga setempat untuk bersama-sama menjaga fasilitas umum di sepanjang jalur pedestrian. “Jangan nanti setelah direhab, malah dirusak dan dicuri lagi. Mari sama-sama kita jaga gampong kita. Demi keamanan dan kenyamanan warga di sini juga.”
Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke dalam sungai. “Tempat sampah sudah kita sediakan dan ada petugas kebersihan yang akan mengangkutnya sesuai jadwal. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga sungai kita ini,” ujarnya.
Hal lainnya, Illiza juga meminta pemilik usaha warung kopi atau kafe di sana agar tidak menempatkan meja dan kursi hingga menutupi jalur pedestrian. “Setelah sore hari boleh lah kita kasih dispensasi. Ini kan mengganggu orang jogging atau aktivitas warga lainnya.”
Kadis Perkim Banda Aceh Bukhari Sufi yang ikut mendampingi wali kota sore tadi, mengatakan, anggaran renovasi sarana pedestrian Krueng Daroy bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) senilai Rp 565 juta.
Anggaran tersebut antara lain digunakan untuk perbaikan jalur pedestrian, pagar dan ornamennya, lantai jembatan, hingga talud (dinding penahan tanah). “Jalur pedestrian yang kita rehab sepanjang 55 meter, pagar 20 meter, serta dua (bagian lantai) jembatan masing-masing 180 dan 170 lembar,” ujarnya.
“Kemudian kita juga mengganti ornamen pagar yang berukuran besar 240 unit dan 743 ukuran kecil, termasuk pot dan bunganya. Di samping itu, kita juga membangun talud sepanjang delapan meter. Ditargetkan rampung akhir Oktober 2025,” ujarnya. (*)