Pemko Banda Aceh dan USK Perkuat Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus

Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh, menjalin kemitraan strategis dengan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Wali Kota Banda Aceh, Iliza Sa’aduddin Djamal dan pihak USK di ruang rapat wali kota, Selasa, 26 Agustus 2025.

Turut disaksikan oleh sejumlah pejabat, di antaranya Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banda Aceh Jalaluddin, Kadis DMPG Muhammad Syaifuddin Ambia, Kadis P3AP2KB Cut Azharida, Kepala Dinas Kesehatan Kota Wahyudi, Ketua Pokja Bunda PAUD Siti Hajar, dan Dekan Fakultas Kedokteran USK Safrizal Rahman beserta rombongan.

Dalam sambutannya, Illiza menyampaikan bahwa disiplin ilmu dari Fakultas Kedokteran USK akan sangat bermanfaat untuk mendidik anak-anak PAUD, yang pada akhirnya berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Kita berharap pelatihan ini dapat memberikan bekal kepada guru untuk memberikan pendidikan ekstra dan menangani ABK dengan cara yang tepat,” ungkapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran USK, Safrizal Rahman, dalam paparannya menyoroti pentingnya perhatian terhadap setiap anak khususnya AKB.

“Setiap anak adalah tantangan sekaligus amanah bagi kita untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan kualitas yang baik, bagi masa depan anak dan keluarga,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Safrizal juga menyampaikan update mengenai program kemanusiaan USK untuk mahasiswa Palestina. “Saat ini USK telah mendatangkan 8 mahasiswa Palestina. Ada 26 lagi yang ingin hadir namun belum ada pembiayaan,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Iliza menyatakan komitmennya untuk membantu dari sisi kemanusiaan dan keimanan.

“Bagi anak Palestina, mereka juga butuh sentuhan bantuan kita. Kita memiliki baitulmal yang bisa dibahas, tentu dengan prinsip transparan. Tekanan dan penderitaan mereka tidak bisa diselesaikan dengan cara modern biasa,” tambah Iliza.

Di akhir acara, Iliza juga menyampaikan kabar gembira bahwa Rumah Sakit Meuraxa rencananya akan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan pada 27 Agustus besok.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dan berkelanjutan dalam membangun sistem pendidikan inklusif yang berkualitas di Kota Banda Aceh. ©


SHARE: