Peringati Haritaru, Sekda Minta Satu Rumah Satu Pohon
Menurut T. Saifuddin, meskipun saat ini Pemko Banda Aceh telah memiliki 40 Taman Kota dan 19 Hutan kota, namun jumlah itu belum mencukupi 30 % wilayah kota untuk ruang terbuka hijau sesuai yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, bahwa setiap daerah harus menyelesaikan produk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di wilayahnya masing-masing. Dari 20,5 % RTH yang direncanakan untuk ruang publik, baru 12 % yang sudah terealisasi, artinya ada masih ada 8 % wilayah kota yang harus ditanami pohon.
Sementara untuk ruang pribadi (milik masyarakat) yang ditagertkan harus ada 10 %, hanya 4 % yang sudah ditanami pohon, jadi masih ada sisa 6 % lagi. “Untuk RTH Privat ini, Pemerintah Kota Banda Aceh sudah menerapkan RTH seluas 30 – 40% dari setiap persil bangunan, di mana angka persentase luasan RTH ini sudah melebihi target yang ditetapkan dalam UU Nomor 26 Tahun 2007, yakni 10%, hanya saja masih belum dimaksimalkan untuk ditanami pohon” ujar Sekda.
katanya lagi, Pemko konsisten dengan program penghijauan kota, meskipun terkendala dengan sangat terbatasnya anggaran untuk pembebasan lahan, namun Pemko terus berupaya menyisihkan anggaran dalam APBK tiap tahunnya untuk membebaskan lahan sebagai RTH kota Banda Aceh. Pada kesempatan tersebut, Sekda juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap gagalnya program penghijauan yang pernah dilakukan di RTH Lambung setahun yang lalu.
Sekda menilai gagalnya program ini karena masih kurangnya kesadaran dalam memelihara dan merawat pohon setelah di tanam. “Setahun yang lalu, di lokasi ini telah kita lakukan penanaman pohon yang merupakan program penghijauan Pemko, namun kebanyakan dari pohon itu gak ada yang hidup. Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, cuma yang perlu kita pahami adalah menanam itu penting, namun menjaga dan merawat jauh lebih penting” pungkas Sekda.
Di Indonesia, Hari Tata Ruang (HARITARU) telah diselenggarakan selama 4 tahun berturut-turut. Dan hari ini merupakan peringatan yang kelima kainya. Di Kota Banda Aceh sendiri, Haritaru yang bertema “Green City for a Beteer Life” ini merupakan yang pertama diperingati.
Turut hadir pada acara ini Tim Pendamping P2KH Kementerian PU Zikri Adriansyah, Zainul Khalidi dari BMCK Aceh, Camat Meuraxa Fasial, Unsur TNI, unsur Kepolisian, Para Ulama, Tokoh Adat dan Budayawan, PGRI dan Perwakilan Siswa/siswi, Persatuan Wartawan Indonesia, Perwakilan Perguruan Tinggi, Perwakilan Tenaga Ahli dan Lembaga Profesi, Perwakilan LSM, Pemerhati Lingkungan, Perwakilan Perempuan, serta Forum Komunitas Hijau Meuraxa.
(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / MKK)