Aminullah: Wali Kota Bogor Puji LKMS Mahirah Muamalah Syariah
“Bima Arya Akan Adopsi di Bogor”
Banda Aceh – Beranjak dari pertemuan di Balai Kota Banda Aceh, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengajak Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengunjungi Mal Pelayanan Publik (MPP) di lantai III Gedung Pasar Aceh Baru, Jalan Diponegoro, Gampong Baru.
Tiba di sana, Bima Arya yang tiba lebih awal bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin disambut Kepala DPMPTSP, Muchlish, Kepala Diskop UKM dan Perdagangan, M Nurdin dan Pengelola Pasar Aceh Shoping Center, Akhyar dan langsung menuju lantai tiga.
Sembari berjalan, keduanya pun bersama rombongan turut menyapa para pedagang di Pasar Aceh milik Pemko itu.
Saat di MPP, Bima Arya terlihat mendatangi satu-persatu pos layanan dan instansi pemerintah yang beroperasi disana. Mendatangi stand PT LKMS Mahirah Muamalah Syariah (MMS), Bima tampak tertarik dan melakukan interaksi dengan karyawan MMS.
Dalam kesempatan itu, di hadapan Wali Kota Aminullah, ia mengatakan senang dan terinspirasi dengan Lembaga Keuangan Mikro Syariah milik Pemko Banda Aceh itu.
“Ini adalah sebuah terobosan dan kami tertarik untuk mengadopsi ini di tempat kami. Jika di sini ada rentenir, di Bogor itu ada Banke (Bank Keliling) yang cukup meresahkan,” kata Bima.
Dalam kesempatannya juga, Wali Kota Aminullah juga menerangkan bagaimana Pemko memanfaatkan ruang lantai tiga gedung Pasar Aceh itu.
“Awal 2019 kita menandatangani komitmen dengan Menpan RB dan Alhamdulillah pada akhir 2019 MPP siap beroperasiā.
“Sebelumnya pasar ini kurang pengunjung, kita selalu bayar sewanya, kemudian setelah Menpan RB datang, maka kita berinisiatif mendirikan MPP dan Alhamdulillah sekarang 90 persen, aset ini telah kembali produktif,” terang Aminullah.
Menanggapi soal MMS, Aminullah juga memaparkan sekilas awal berdirinya lembaga keuangan mikro syariah milik Pemko itu.
“PT Mahirah Muamalah itu berawal dari melihat kendala masyarakat kecil soal modal usaha. Mereka sulit berkembang karena terjerat bunga besar dari rentenir. Jadi pada tahun 2018 sudah kita wujudkan MMS ini. Saat ini, rentenir sudah menurun dari 80 persen sekarang tinggal 30 persen,” jelas Aminullah. (riz)