Kehadiran Wali Kota Meriahkan CFD Banda Aceh
Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman punya cara tersendiri untuk memeriahkan kegiatan Car Free Day (CFD) yang digelar saban Minggu pagi di Jalan Tgk Daud Beureueh.
Salah satunya dengan menampilkan atraksi sulap bersama anak-anak. Walau sudah sering ditunjukkan, namun aksi itu selalu mampu menyedot perhatian dan menghibur para pengunjung CFD.
Seperti Minggu (13/10/2019) pagi tadi, sekitar delapan orang anak diminta berbaris berjejer oleh wali kota, lalu salah satu diantaranya diberikan satu benda biasanya KTP atau SIM untuk disembunyikan tanpa dilihat oleh sang pesulap.
Dan simsalabim, usai menatap mata, menepuk pundak, telapak tangan setiap anak, Aminullah bisa menebak dengan benar siapa menyembunyikan benda tersebut. Sontak, applause hadirin pun mengalir untuk wali kota.
Bukan hanya itu, momen CFD juga dimanfaatkan oleh Aminullah yang kerap hadir bersama istri Nurmiaty AR untuk berbincang-bincang hangat dengan warganya sembari sarapan dan ngopi bersama. Sejumlah Kepala SKPK juga ikut bergabung.
Tak ketinggalan, ia juga menyapa para pelaku home industry atau UMKM yang menjajakan beragam produknya di sana. Salah satu booth yang disinggahi wali kota adalah The Cannaries yang bergerak di bidang food dan beverage.
“Ayo siapa yang mau, satu orang dapat satu, semua kebagian,” promosi wali kota seraya mentraktir pengunjung CFD yang mengerubutinya untuk menikmati dua menu andalan The Cannaries; Tofu Pokè Bowl dan Keto Meatballs.
Sebelumnya di atas panggung utama, Sekda Banda Aceh Bahagia menyampaikan kata sambutan mewakili wali kota. Ia merilis data dari Bappeda yang meyebutkan 64 persen polusi di Banda Aceh berasal dari kendaraan bermotor.
Oleh sebab itu, lewat car free day Pemko Banda Aceh ingin mengajak masyarakat untuk mengubah pola transportasinya; “lebih banyak berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan angkutan umum. Dengan begitu, secara bertahap polusi bisa kita kurangi bersama.”
Dampak lain dari CFD, sambungnya, untuk memberdayakan perekonomian kota terutama bagi pelaku UMKM. “Ini juga menjadi ajang promosi produk UMKM dan unjuk kreativitas komunitas yang ada di Banda Aceh,” sebutnya. (Jun)