Aminullah Salut dengan Kemandirian Agus Salim (Disabilitas)
Lhokseumawe – Aminullah Usman, sosok pemimpin Kota Banda Aceh yang begitu dikenal dekat dengan semua elemen masyarakat itu menyampaikan rasa kagumnya terhadap salah seorang penyandang disabilitas di Kota ex-Petro Dolar.
Agus Salim (62), seorang pria penyandang disabilitas kelahiran 2 Februari di Bireuen, beraktivitas sebagai penjual kacang dalam kesehariannya. Meski demikian, beliau mempunyai tiga orang anak dan salah-satunya bekerja sebagai security di Bank Aceh Syariah, cabang Takengon.
Aminullah selaku Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang sedang melaksanakan kunjungan ke kota itu dalam rangka sosialisasi Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan berbagai aktivitas lainnya, tak lupa jua mengunjungi para kerabatnya yang semasa jabatannya sebagai Kepala Cabang Bank Aceh pada 1993-1997 di kota tersebut. Sabtu, (24/8/2019) siang, usai acara Lunch Together bersama para kerabat di Bank Aceh Syariah Lhokseumawe, Aminullah sudah ditunggu perjumpaannya oleh Agus Salim di sekitaran lokasi.
“Salim ini, kami sudah berteman sejak saya bertugas disini pada tahun 1993. Saya sudah lama mengenalnya, ia adalah sosok yang sangat inspiratif,” kenang Aminullah.
Sekilas Aminullah menceritakan sosok Agus Salim dimatanya. Katanya, ia sangat salut dengan kemandirian Salim. “Dalam kondisinya sebagai penyandang disabilitas, ia tak pernah sekalipun meminta-minta (mengemis). Ia selalu berusaha sendiri untuk menafkahi anak istri,” ungkapnya.
Setiap kali bertemu, sambung Aminullah, Agus selalu menyiapkan kacang-kacangan sebagai buah tangan untuknya dan memohon untuk saling mendoakan yang baik.
Pada pertemuan itu pun, Aminullah memberi bantuan dana kepada Salim sebanyak 1 juta rupiah sebagai modal kerja. “Semoga ini bermanfaat dan bisa membantu modal usahanya,” kata Aminullah dalam wawancaranya.
Aminullah menilai, langkah Salim ini sendiri bisa menjadi model dalam membantu disabilitas menjadi lebih produktif.
Sebagaimana yang kita ketahui, sebagai Wali kota, Aminullah terus menunjukkan komitmennya untuk terus membantu masyarakat yang kurang mampu, terutama penyandang disabilitas yang membutuhkan perhatian khusus. “Jangan sampai ada yang berdiri di simpang-simpang jalan untuk mengemis.”
Berbagai upaya dilakukan dalam memberdayakan penyandang disabilitas, diantaranya memberikan pelayanan hingga pelatihan-pelatihan, serta mendirikan Lembaga Keuangan Mikro Syariah PT Mahirah Muamalah Syariah (MSS). Seperti yang tercatat pada Dinas Sosial Kota Banda Aceh, setiap disabilitas mendapat bantuan biaya hidup sebesar 5 juta rupiah tiap tahunnya.
“Semuanya kita data dan terus diberikan bantuan secara rutin tiap tahunnya. Dan semua kita lakukan untuk berbagi rasa dan meringankan beban saudara-saudara kita,” pungkasnya. (riz)