Final Turnamen U-43 Antara Aceh Legend dan Footcom Pertemukan Dua Pemimpin Merakyat

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh yang akrab dipanggil Carlos Aceh berhasil membawa timnya Aceh Legend menjuarai turnamen U-43 memperebutkan Piala Presiden Persiraja, H Nazaruddin Dek Gam.

Bertanding di Stadion H Dimurtala Lampineung, Senin (7/1/2019) malam, Bang Carlos turun dibabak kedua. Meski sedang mengalami cedera ringan, pemain kidal ini berkontribusi membawa Aceh Legend sebagai kampiun setelah mengalahkan Footcom Pidie yang diperkuat Bupati Abusyik.

Pertandingan ini sangat menghibur ratusan penonton yang menyaksikan laga di Stadion markas Persiraja tersebut. Kedua pimpinan daerah yang dikenal merakyat ini memiliki skill mumpuni bermain sepakbola. Carlos kerap memperlihatkan kepiawaiannya mengirim umpan terukur ke box arean lawan, sementara Abusyik memiliki determinasi dan semangat juang dalam bertanding. Kedua pemimpin ini menjadi kunci permainan timnya masing masing.

Abusyik yang berposisi di sayap kanan memang berhasil mencetak satu gol balasan ke gawang Aceh Legend yang dikawal Edi Gunawan. Namun gol tersebut tetap tidak mampu menyelamatkan timnya dari kekalahan.

Carlos dkk terlihat unggul disegala lini dan mampu menguasai pertandingan. Wali Kota juga kerap melepaskan umpan umpan matang ke lini depan yang memanjakan striker Aceh Legend, Wahyudi dan Bahtiar Juli.

Partai puncak turnamen yang berhadiah total Rp.41 juta ini akhirnya dimenangkan Aminullah ‘Carlos’ Usman dkk dengan skor telak 5-1.

Usai laga, Wali Kota Banda Aceh menyampaikan turnamen ini menjadi ajang memperkuat ukuwah sesama pemain dari sejumlah daerah di Aceh.

Pertandingan hanya berlangsung selama 2×45 diatas rumput lapangan, selebihnya seluruh pemain saling berangkulan dan bersalaman. 

“Membangun ukuwah adalah segala galanya. Siapa yang menang dan siapa yang kalah tidak terlalu penting,” kata Wali Kota Banda Aceh usai peratndingan.

Senada dengan Carlos, Bupati Pidie juga melihat turnamen ini sebagai ajang memperkuat tali silaturrahmi.

“Lewat turnamen ini kita bisa membangun uhuwah. Ukuwah antara Pidie, Banda Aceh dan Aceh Besar serta dengan daerah lain,” kata Abusyik.

Aminullah, Abusyik dan sejumlah pemain yang notabene merupakan pembina sepakbola di daerah masing masing komit membangkitkan prestasi sepakbola Aceh.

“Kami selaku pemimpin daerah sangat komit ingin membangkitkan sepakbola Aceh. Saya pikir sepakbola merupakan sala satu hiburan di Aceh. Seperti kita ketahui masyarakat kita kurang hiburan,” kata Aminullah.

Presiden Persiraja Pemerintah Daerah Bina Pemain Muda

Usai final antara Aceh Legend versus Footcom Pidie, Presiden Persiraja H Nazaruddin Dek Gam menutup secara tesmi turnamen ini.

Dalam sambutannya, Dek Gam mengaku bangga bisa menyaksikan para legenda sepakbola Aceh tampil dan mampu menyuguhkan hiburan.

“Malam ini Saya bangga bisa menyaksikan final ini. Apalagi Abusyik juga mampu mencetak gol,” ujar Dek Gam disambut tawa hadirin.

Dalam kesempatan ini, Presiden Persiraja berharap kepada Pemerintah Daerah dan sejumlah pemian yang merupakan pembina sepakbola di daerah masing masing agar ikut mendorong pengembangan pemain muda. 

Menurut Dek Gam, bibit muda lokal Aceh yang mampu bersaing di level sepakbola nasional sangat terbatas, dan dirinya mengaku kesulitan menemukan talenta lokal untuk Persiraja.

“Sangat sulit menemukan pemain muda yang berkualitas. Apalagai saat bermain tandang dituntut punya mental yang kuat. Jadi Saya harap kepada Abusyik, Pak Wali, Pak Wakil dan stakeholder lainnya untuk terus membina pemain muda agar kami mudah mendapatkan pemain lokal berkualitas untuk Persiraja,” pinta Dek Gam. (mkk)


SHARE: